Kamis, 07 Januari 2010

hidup tanpa hak memilih

waktu gak gue sangka berjalan sangat cepat...
24 minggu sejak jadian dengan budi dan sudah 14 hari setelah kepulangan mama kembali ke indonesia...

mama...
lagi-lagi selalu dzuhuzon...
dengan semua hal yang di liat...

semua hal...
gak ada yang beres di matanya...
20 tahun gue suah mengabdi pada apa yang di pilihnya...
semua hal...
gue cuma bisa iyah..iyah.. dan iyah...

1 yang gue harap adalah sebuah ridho darinya...

udah 20 tahun gue selalu taat sama dia...
semuanya...
kehidupan gue ada dalam genggamannya...
tapi apa gue salah kalo kali ini...
hanya kali ini ajha gue mau milih jalan gue sendiri...

gue mau apa yang gue yakinin...

sumpah gue depresi berat....

Selasa, 05 Januari 2010

papa idola ku

dalam waktu 40 hari belakangan ini, begitu banyak pengalama yang aku dapat...
sebut saja nama ku dinda...
aku anak tunggal, anak seorang yang lumayan terpandang di desa, papa ku seorang akuntan yang pendiam dan mama ku kebalikannya, aku punya hubungan yang kurang akur dengan papa karena kesibukannya merubah dia jadi pendiam dan tak begitu terlibat dalam perjalanan hidup ku, dan punya hubungan yang aneh dengan mama karena mama ku seorang yang sangat diktator, umur ku sudah masuk ke usia 20an tahun ini...
mama ku seorang primordialisme yang sangat mengagungkan kesukuan nya apa lagi beliau adalah keturunan darah biru,lain cerita nya dengan papa ku beliau anak seorang petani desa yang ulet hingga dapat mencapai kesejahteraan seperti sekarang.

cerita ini di mulai dari perpisahan aku dengan mama ku dan aku tinggal dengan papa ku selama 40 hari, karena mama ku akan melaksanakan ibadah haji..
40 hari di tinggal mama...
dan dalam 40 hari itu juga aku mengubah paradigma ku tentang papa...

dalam 20 tahun aku hidup...
aku gak pernah terlalu peduliin arti seorang ayah...

sampai pada malam ke 20 di tinggal mama, papa bilang..
"da...tolong buatin papa makan malam dong,mau gak?"
dan saat itu aku ngerasain flash back dari hari pertama di tinggal mama hingga hari itu, malam itu...

hari pertama sampai ke 7, aku dan papa masih diem-dieman karena memang hubungan aku yang gak pernah akur...
papa seorang yang cuek dan aku merasa apap tidak begitu peduli dengan aku, kehidupan aku karena peran papa yang kalah karena ke diktatoran mama...

hingga hari ke8 sampai hari ke 20...
aku mulai jatuh sakit...
sampai suatu hari saat di kampus aku gak mampu mengendarai mobil lagi untuk pulang, lalu mulai lah aku mencari bantuan, ironisnya bukan lah papa yang aku hubungi saat itu, melainkan tante ku, sampai semua usaha aku lakukan tapi akhirnya papa jua lah yang aku hubungi, papa datang saat itu tanpa memedulikan meeting penting nya...

malam berlalu,aku dan papa mulai ngobrol walau masih sebatas hal penting saja sampai aku minta izin untuk main-main bersama beberapa teman ku di kampus, karena selama 20 tahun ini,selama ada mama, aku gak pernah mendapat kebebasan untuk sekedar main dan berjalan-jalan dengan teman-teman ku, tapi apa yang keluar dari mulut papa?
"yaw dah, tapi jangan pulang malam-malam yah nak, papa khawatir nanti..."
WOW...
entah aku mimpi atau gak tapi ini nyata..
aku senang...

kebebasan yang papa kasih ke aku malah bukan membuat aku lepas kendali dan main sepuas hati aku, tapi aku malah pulang tepat waktu, setidaknya gak lebih dari jam 7 malam karena, aku kangen papa...
papa yang dingin dan diam itu malah kini mulai jadi idola aku...

papa yang dalam diam tapi menganggap aku adalah putrinya yang sedang tumbuh menjadi seorang wanita yang hanya butuh arahan.

papa begitu memanjakan aku dalam kebebasan yang bertanggung jawab, tanpa banyak tanya beberapa permintaan ku untuk sekedar hang out itu di luluskan denga mudahnya...
aku bahagia sekali karena selama ini aku selalu "main belakang" kalau mau sekedar jalan-jalan...

si papa idola ku yang sekarang berubah lebih perhatian dan mulai menyadari aku sudah besar dan butuh perhatian yang beda, bukan hanya uang, larangan dan segala asumsi-asumsi horor bahwa aku akan berkhianat di belakang...
praduga2 bodoh yang selalu mama pikirkan...

papa mulai jadi idola ku...
papa idola ku yang gak pernah aku sadari abahwa aku mempunyai seorang yang sangat spesial seperti dia...
demokratis, dewasa dan berfikiran kedepan...
papa idola ku...

maaf kalau aku telah menelantarkan 20 tahun aku tanpa ada kau di hati ku...
kini aku merasa kau lah idolaku...

sehingga malam itu aku pun menjawab pertanyaannya dengan jawaban...
"iyah pah..."
dan dalam masakan sederhana ku aku tulis...
I LOVE YOU DAD....

si papa idolaku...
yang telah membuat aku menjadi wanita dewasa bukan lagi si anak ingusan yang gak tau dunia...
papa idolaku...